Kamis, 08 Desember 2011

MATERI PEMBELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS


MATERI AJAR KIMIA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS
Pernah dengar tentang istilah redoks? Apa sih redoks itu? Dan bagaimana aplikasinya/penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
Mari kita pelajari tentang Reaksi Redoks berikut:
Mata Pelajaran                        : Kimia
Kelas                                       : X
Semester                                  : Genap
Sekolah                                   : SMA Negeri 1 Tebing Tinggi
Alokasi Waktu                        : 6 jam pelajaran / 6x45 menit (3 minggu)
Guru Bidang Studi                 : Agustina Sari Wahyuni, S. Pd
Standar Kompetensi               : 3. Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi reduksi.
Kompetensi Dasar                   : 3.1. Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
Indikator                                 :
v  Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari Reaksi Pengikatan dan Pelepasan Oksigen, Reaksi Serah Terima Elektron dan Reaksi Perubahan Biloks (Bilangan Oksidasi).
v  Menentukan biloks dari atom unsur dalam suatu senyawa atau suatu ion poliatomik.
v  Menentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi dalam suatu reaksi redoks.
v  Menjelaskan reaksi autoredoks dan dapat menentukan satu zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor sekaligus.

DEFENISI REDOKS
Redoks merupakan singkatan dari Reduksi Oksidasi.
Ada 3 defenisi Redoks dalam perkembangannya yaitu:
1.      Defenisi Redoks sebagai Reaksi Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Oksidasi adalah Pengikatan Oksigen oleh suatu zat.
Contoh: 4 Fe(s) + 3O2(g)→2Fe2O3(s)
Reduksi adalah Pelepasan Oksigen dari suatu zat.
Contoh: Fe2O3(s) + 3CO(g)→2 Fe(s)+ 3CO2(g)
2.      Defenisi Redoks sebagai Reaksi Serah Terima Elektron
Oksidasi adalah Pelepasan Elektron.
Contoh: Ca→Ca2+ + 2e
Reduksi adalah Penyerapan Elektron.
Contoh: S+2e→S2-
3.      Defenisi Redoks sebagai Reaksi Perubahan Biloks (Bilangan Oksidasi)
Oksidasi adalah Penambahan Biloks
Reduksi adalah Penurunan Biloks
Contoh: Ca + S → Ca2+ + S2-
Biloks Ca dari 0 naik jadi +2, Ca mengalami Oksidasi.
Biloks S dari 0 turun jadi -2, S mengalami Reduksi.
Oksidator adalah Zat yang mengalami reduksi di pereaksi.
Reduktor adalah Zat yang mengalami oksidasi di pereaksi.
Hasil Oksidasi adalah Zat yang mengalami oksidasi di hasil reaksi.
Hasil Reduksi adalah Zat yang mengalami reduksi di hasil reaksi.
Sebagai Oksidator dalam persamaan reaksi diatas adalah: S
Sebagai Reduktor dalam persamaan reaksi diatas adalah: Ca
Sebagai Hasil Oksidasi dalam persamaan reaksi diatas adalah: Ca2+
Sebagai Hasil Reduksi dalam persamaan reaksi diatas adalah: S2-
DEFENISI BILOKS
Biloks merupakan singkatan dari Bilangan Oksidasi.
Biloks suatu unsur dalam senyawa adalah:
Bilangan yang menunjukkan jumlah banyaknya muatan suatu unsur dalam senyawa.
ATURAN MENENTUKAN BILOKS
1.      Unsur bebas memiliki biloks = 0.
Unsur bebas adalah
Contoh Unsur bebas adalah: H2, N2, O2, F2, Cl2,Br2, I2, P4, S8, Al, Fe.
2.      Biloks H dalam senyawanya pada umumnya = +1.
Contoh:
Biloks H dalam H2O adalah +1.
Biloks H dalam NH3 adalah +1.             
Kecuali dalam senyawa hidrida logam, biloks H = -1.
Contoh Senyawa Hidrida Logam adalah: NaH, BaH2.
3.      Biloks O dalam senyawanya pada umumnya = -2.
Contoh:
Biloks O dalam H2O adalah -2.
Biloks O dalam H2SO4 adalah -2.
Biloks O dalam CaO adalah -2.
Kecuali dalam senyawa peroksida (H2O2), biloks H = -1.
Dan dalam senyawa Superoksida adalah KO2, Biloks – ½.
Contoh Senyawa Hidrida Logam adalah: NaH, BaH2.
4.      Biloks Unsur Logam selalu bernilai positif.
Contoh:
Biloks Unsur Golongan IA (H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1.
Biloks Unsur Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) = +2.
Biloks Unsur Golongan IIIA (B, Al, Ga, In, Tl) = +3.
Biloks Unsur Fe = +2 dan +3.
Biloks Unsur Cu = +1 dan +2.
Biloks Unsur Hg = +1 dan +2.
Biloks Unsur Au = +1 dan +3.
Biloks Unsur Ag = +1.
Biloks Unsur Zn = +2.
Biloks Unsur Sn = +2 dan +4.
Biloks Unsur Pb = +2 dan +4.
Biloks Unsur Pt = +2 dan +4.
4.      Biloks suatu unsur dalam ion monoatomik/ion tunggal = muatannya.
Contoh:
Biloks Fe dalam ion Fe3+ = +3.
Biloks Fe dalam ion Fe2+ = +2.
Biloks O dalam ion O2- = -2.
Biloks Cl dalam ion Cl- = -1.
5.      Biloks Unsur Golongan VII A pada senyawanya (F, Cl, Br, I) = -1.
6.      Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0.
Contoh:
Jumlah biloks H2SO4 = 0.
Jumlah biloks H2SO4 = (2. Biloks H) + (1. Biloks S) + (4. Biloks O) = 0
Jumlah biloks CO (NH2)2 = 0.
Jumlah biloks CO (NH2)2 = (1. Biloks C) + (1. Biloks O) + (2. Biloks N) + (4. Biloks H) = 0.
Jumlah biloks C6H12O6 = 0.
Jumlah biloks C6H12O6 = (6. Biloks C) + (12. Biloks H) + (6. Biloks O)=0.
7.      Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatomik = sesuai muatannya.
Contoh:
Jumlah biloks OH-= (1. Biloks O) + (1. Biloks H) = -1.
Jumlah biloks SO42- = (1. Biloks S) + (4. Biloks O) = -2.
REAKSI AUTOREDOKS
Reaksi Autoredoks atau Reaksi Disproporsionasi adalah:
Reaksi Redoks dimana oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama.
Jadi, sebahagian dari zat tersebut mengalami oksidasi dan sebahagian lainnya dari zat tersebut mengalami reduksi.
Contoh:
Cl2(g) + 2 OH-(aq)→Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l)
0                             -1           +1
Dalam reaksi tersebut Oksidator dan Reduktornya merupakan zat yang sama yaitu Cl2.
APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIBUPAN SEHARI-HARI
1.      Pembakaran Bahan Bakar Roket
2.      Proses Pemutihan
3.      Mencegah Kerusakan Radikal Bebas
4.      Pengolahan Air Limbah
Sekian dan Terima Kasih
Semoga Bermanfaat bagi para pembacanya...:)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar